GERAKAN 30 SEPTEMBER PARTAI KOMUNIS INDONESIA
1.
Latar
belakang G 30 S / PKI
a)
Perkembangan politik pada saat itu didasarkan pada Nasakom.
b)
Kondisi ekonomi yang makin menurun
c)
Keputusan pemerintah membubarkan Masyumi dan PSI
d)
PKI dengan menyusupkan Ir. Surachman, seorang tokoh PNI, ke dalam PNI.
e)
PKI menyebarkan fitnah bahwa pimpinan Angkatan Darat (AD) membentuk
Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta
2.
Jalanya
G 30 S / PKI
Ø Pemberontakan PKI di Madiun (19 September 1948).
Ø RI dalam situasi yang gawat menghadapi
Belanda dalam merebut kembali Indonesia
Ø Berhasil di tumpas oleh ABRI
3.
Komando
Penculikan & Kekuatan fisik dibagi 3:
Pada tanggal 30 September 1965 pukul 22.00
WIB mengadakan pemberontakan.
Kekuatan fisik dibagi 3:
a. Komando penculikan dan penyergapan dipimpin oleh Lettu Dul Arief
b. Komado Penguasaan Kota dipimpin oleh Kapten Suradi
c. Komando Basisi Dipimpin oleh mayor Gatat Sukresno
a. Komando penculikan dan penyergapan dengan nama samaran Pasopati,
membagi diri dalam
kelompok:
1.
Pasukan Penculikan Jenderal Nasution
2.
Pasukan Penculikan Letjen A. Yani
3.
Pasukan Penculikan Mayjen Suprapto
4.
Pasukan Penculikan Mayjen S. Parman
5.
Pasukan Penculikan Briyjen Sutoyo
6.
Pasukan Penculikan Mayjen M.T. Haryono
7.
Pasukan Penculikan D.I Panjaitan
b. Komando penguasaan Kota dengan nama samaran Bima Sakti megadakan
steling di pusat kota
Jakarta, dan berhasil menguasai gedung RRI.
c. Komandan basis dengan nama samaran Gatutkaca melakukan penganiayaan
1.
Tanggal 1 Oktober 1965, muncul Dekrit Presiden
2.
Tanggal 2 Oktober 1965, kekuatan inti G 30 S PKI mengalami kemacetan.
4.
REAKSI
Terhadap Pemberontakan G30S/PKI
KAMI dan KAPPI mengajukan tuntuntan yang di kenal Tri Tuntutan
rakyat (Tritura) yg isinya:
1.
Pemburan
PKI
2.
Pembersihan
kabinet dari unsur2 G30S/PKI
3.
Penurunan harga / perbaikan ekonomi
5.
PENDAPAT
PARA TOKOH

Pelaku peristiwa gerakan 30 September adalah faktor intern (dalam
negeri) yang didukung foktor ekstern (luar negeri).

Peristiwa 30 september merupakan
skenario presiden Sukarno untuk menlenyapkan
oposisi dari perwira tinggi yang menentang setiap politik.

Pihak Inggris memiliki motif
untuk melaksanakan perubahan politik di Indonesia kerena dengan perubahan politik Inggris tidak perlu
mengucurkan dana untuk mempertahankan Malaysia dari politik konfon Indonesia.

Gerakan 30 September terjadi karena adanya campur tangan dari CIA. Dinas
intelejen ini secara tidak langsung mendorong PKI melakukan Kudeta.

Suharto memiliki hubungan dengan semua perwira AD yang terlibat gerakan
30 September
No comments:
Post a Comment